Kenapa harga bergerak-supply and demand

1.Konsep Dasar Supply dan Demand

  • Supply and demand adalah hukum paling fundamental dalam ekonomi. Konsep ini menjelaskan bagaimana harga terbentuk dari interaksi antara penjual (supply) dan pembeli (demand).
  • Supply (Penawaran): Jumlah barang atau jasa yang tersedia untuk dijual pada harga tertentu.
  • Demand (Permintaan): Jumlah barang atau jasa yang diinginkan pembeli pada harga tertentu.
  • Ketika supply dan demand bertemu, akan terbentuk yang disebut harga keseimbangan (equilibrium price).

     👉 Sederhananya:

  • Kalau banyak orang mau beli (demand tinggi) sementara barang terbatas (supply rendah), maka harga akan naik.
  • Kalau banyak orang mau jual (supply tinggi) sementara pembeli sedikit (demand rendah), maka harga akan turun.

2.Prinsip Supply dan Demand dalam Grafik

Secara visual dalam grafik ekonomi:

  • Kurva demand miring ke bawah (semakin mahal harga, semakin sedikit orang yang mau beli).
  • Kurva supply miring ke atas (semakin mahal harga, semakin banyak produsen yang mau jual).
  • Titik pertemuan kedua kurva ini adalah equilibrium point (harga keseimbangan).
(1)
(2)
  1. Diagram Supply & Demand (Ekonomi Dasar) → menunjukkan kurva penawaran dan permintaan serta titik keseimbangan.
  2. Contoh Grafik Forex EUR/USD → ada zona demand (hijau) tempat buyer masuk, dan zona supply (merah) tempat seller masuk.

3.Supply dan Demand dalam Kehidupan Nyata

   Supaya lebih gampang, mari kita ambil beberapa contoh sehari-hari :

   a) Harga Cabai di Pasar

   Saat musim hujan, produksi cabai turun → supply berkurang.

  • Permintaan masyarakat tetap tinggi → demand tetap.
    👉 Akibatnya harga cabai naik tajam.
  • Sebaliknya, ketika panen raya:
  • Supply cabai melimpah, tapi Demand tidak berubah.
    👉 Harga cabai jadi anjlok.

   b) Tiket Pesawat

   Saat musim liburan, banyak orang mau bepergian → demand tinggi.

  • Jumlah kursi pesawat terbatas → supply terbatas.
    👉 Harga tiket naik drastis.

   Namun di hari biasa:

  • Demand rendah, supply sama.
    👉 Harga tiket bisa lebih murah (promo, diskon).

   c) Masker di Awal Pandemi

   Tahun 2020, ketika COVID-19 baru muncul, masker medis sangat dicari → demand melonjak.

  • Supply terbatas karena produksi tidak siap.
    👉 Harga masker melonjak hingga 5–10 kali lipat.

4.Supply dan Demand dalam Trading

   Dalam trading (forex, saham, crypto, komoditas), supply dan demand juga berlaku sama persis. Bedanya, kita melihatnya dalam bentuk grafik harga (candlestick chart).

  • Zona Demand: Area di mana harga sebelumnya naik dengan kuat karena banyak buyer masuk.
  • Zona Supply: Area di mana harga sebelumnya turun dengan kuat karena banyak seller masuk.

   Ada 4 pola utama yang biasanya dipakai trader supply and demand:

  1. RBR (Rally–Base–Rally): Harga naik, berhenti sebentar, lalu lanjut naik → zona demand.
  2. DBR (Drop–Base–Rally): Harga turun, berhenti, lalu naik kuat → zona demand.
  3. RBD (Rally–Base–Drop): Harga naik, berhenti, lalu turun kuat → zona supply.
  4. DBD (Drop–Base–Drop): Harga turun, berhenti, lalu turun lagi → zona supply.

5.Cara Kerja Supply dan Demand dalam Trading

  • Zona Demand: Menunjukkan area di mana sebelumnya buyer kuat. Saat harga kembali ke zona ini, kemungkinan besar buyer akan masuk lagi → harga naik.
  • Zona Supply: Menunjukkan area di mana sebelumnya seller kuat. Saat harga kembali ke zona ini, kemungkinan besar seller akan masuk lagi → harga turun.

     Misalnya di pair EUR/USD:

  • Harga sempat turun ke level 1.0800, lalu naik kuat ke 1.1000.
    👉 Artinya di area 1.0800 ada zona demand (banyak buyer).
  • Saat harga kembali turun mendekati 1.0800, kemungkinan besar buyer akan masuk lagi → harga mantul naik.
  • Sebaliknya, kalau di level 1.1200 harga jatuh tajam setelah sebelumnya naik, berarti di situ ada zona supply (banyak seller).
    👉 Saat harga mendekati 1.1200 lagi, seller kemungkinan akan masuk → harga jatuh lagi.

6.Kenapa Supply & Demand Penting dalam Trading?

  1. Dasar pergerakan harga: Semua harga bergerak karena supply & demand, bukan indikator.
  2. Level entry yang jelas: Trader bisa tahu area mana yang berpotensi jadi titik entry (buy di demand, sell di supply).
  3. Risk management lebih mudah: Bisa pasang stop loss tepat di luar zona supply/demand.
  4. Dipakai oleh institusi besar: Bank, hedge fund, dan big player menggunakan konsep ini.

7.Perbedaan Supply & Demand vs Support & Resistance

  • Banyak trader pemula bingung, apakah supply/demand sama dengan support/resistance?
  • Support & Resistance: Level horizontal yang sering disentuh harga.
  • Supply & Demand: Area spesifik di mana ada imbalance (ketidakseimbangan) antara buyer & seller.
  • Contoh:
  • Support bisa ada di level 1.1000 (karena sering disentuh).
  • Demand bisa ada di 1.0980–1.1000 (karena area itu pernah jadi titik lonjakan harga).

8.Contoh Supply dan Demand di Dunia Nyata yang Mirip dengan Trading

   Flash Sale Shopee/Lazada/Tokopedia :

  • Barang murah (harga rendah) → demand sangat tinggi.
  • Stock terbatas (supply rendah).
    👉 Barang cepat habis → mirip zona demand.

   Harga BBM :

  • Jika harga minyak dunia naik, supply terbatas, sementara demand tidak berubah → harga BBM naik.
    👉 Mirip zona supply di market.

   Properti di Lokasi Strategis :

  • Rumah di pusat kota, supply terbatas (tanah tidak bisa ditambah).
  • Demand tinggi karena lokasi strategis.
    👉 Harga terus naik dari tahun ke tahun.

9.Strategi Dasar Trading Supply & Demand

  1. Identifikasi Zona: Cari area di mana harga sebelumnya bergerak kuat (naik/turun signifikan).
  2. Tunggu Harga Kembali: Jangan entry di tengah jalan, tunggu harga kembali ke zona.
  3. Entry di Zona: Buy di demand, sell di supply.
  4. Stop Loss: Pasang di luar zona untuk proteksi.
  5. Take Profit: Bisa pasang di zona sebaliknya atau gunakan rasio risk:reward minimal 1:2.

10.Kesimpulan

  • Supply dan demand bukan hanya teori ekonomi, tapi pondasi utama pergerakan harga di dunia nyata maupun di market trading.
  • Di kehidupan nyata: Harga barang/jasa naik-turun karena ketidakseimbangan supply dan demand (contoh: harga cabai, tiket pesawat, masker).
  • Di trading: Zona supply dan demand adalah area penting untuk entry, karena di situlah big player meninggalkan jejak order besar.
  • Kalau trader bisa memahami konsep ini, dia akan bisa membaca pasar lebih jernih tanpa terlalu bergantung pada indikator.